Senin, 03 Agustus 2009

Hindari Komentar Yg Tidak Perlu

(Sumber: www.LauriePuhn.com) Anda tentu tidak ingin menyinggung orang yang anda pedulikan, bukan? Kenyataannya, walaupun kita berniat baik, kita bisa saja mengatakan hal yg salah pada waktu yg salah dan menyinggung seseorang yg kita pedulikan. Pada cerita itu akan diberikan contoh komentar yg salah akan berbalik menyerang Anda sehingga menciptakan perasaan tidak enak.

Kamis malam, saya(Laurie) sedang makan malam bersama dua orang teman, Ryan yg bekerja di bagian keuangan, dan Mark yg bekerja mendesain dan menjual program komputer. Kami bertiga sudah beberapa bulan tidak ketemu, jadi kami memutuskan makan malam bersama untuk berbagi cerita apa saja.

Saya menceritakan kalau saya mau membeli TV baru akhir pekan itu. Ryan menjawab dengan menceritakan bahwa dia baru saja membeli entertainment system yg terdiri dari TV layar lebar, VCR lengkap dengan speaker surround-nya. "Wow, keren," kata saya. "Kamu beli TV apa?"

"Merk Sharp flat screen 36 inch. Kualitas gambarnya bagus sekali. Kamu mungkin ingin melihat dan membeli TV yg sama. Bagaimana kalo da makan, kalian ke apartemenku untuk melihat, lagian kan udah lama enggak mampir ke apartemenku."

"Ide bagus", kata saya, "Sekarang membeli TV aja jadi rumit, karena banyak pilihan, Mungkin setelah dari apartemenmu, aku bisa memutuskan beli TV yg mana".

Mark juga setuju untuk mengunjungi apartemen Ryan. "Aku juga ingin melihat entertainment center yg baru kamu beli", katanya. Namun, Mark tidak berhenti sampai disitu, dia merasa perlu membagi sedikit pengetahuannya tentang teknologi. Walaupun Mark sangat paham terhadap perkembangan teknologi terbaru, informasi yg dia tawarkan saat itu, tidak bisa diterima temannya".

"Tadi kamu bilang kamu baru membeli VCR?", tanya Mark, "Betul", sahut Ryan. "Sebenarnya," balas Mark, "kalau saja kamu bertanya ke aku dulu, aku pasti akan menyarakan kamu untuk melupakan VCR, Lebih baik beli DVD player." Teknologi DVD menawarkan kualitas suara dan gambar yg lebih baik. Buktinya, aku baru membeli DVD player dan alat itu, sepuluh kali lebih bagus dari VCR. Apa kamu tahu Ryan, kalo banyak film-film baru tidak bisa dibaca di VCR? Kamu tidak akan bisa menyewa film-film itu. Paling tidak seharusnya kamu membeli player yg ada VCR dan DVD-nya."

Ryan merasa tersinggung dan langsung membela diri. "Mark, apa gunanya kamu bilang sekarang kalau aku seharusnya membeli DVD player? Aku baru saja bilang ke kamu kalau aku sudah membeli VCR dan aku sudah senang dengan itu. Aku tidak suka kamu mengatakan itu."

Mark terkejut dan tampak bingung dengan perubahan mood Ryan yg terjadi begitu cepat, seraya berkata "Kamu salah tanggap, Aku ga bermaksud menyinggungmu. Aku cuma berusaha membantumu dengan memberi informasi berharga."
"Membantu katamu? Saranmu sama sekali tidak membantuku ketika kamu menceritakan bahwa aku membeli barang yg salah, terutama ketika kamu tahu tidak ada yg bisa aku ubah sekarang."

Mark tidak punya jawaban untuk menanggapi perkataan terakhir Ryan. jadi kami bertiga duduk diam sampai saya berusaha mengalihkan perhatian dengan menanyakan kabar saudari Ryan dan pekerjaan barunya. Mark tampak lega ketika kami mulai berbicara lainnya. Sisa percakapan berlangsung datar dan hampar seperti makan nasi tanpa lauk.

Tetapi bagi saya jelas, ada sesuatu yg tidak biasa terjadi. Ketika Mark berdiri untuk ke kamar kecil, saya mencoba nanya ke Ryan, apakah dia masih menginginkan kami datang ke apartemennya untuk melihat entertainmen system yg baru dibelinya."

Bersamaan dengan Mark kembali dari kamar kecil, Ryan menjawab, "Malam sudah larut dan aku capek sekali, Jadi ga usah datang ke apartemenku."

Dari cerita di atas, saya berpikir, betapa ironisnya Mark begitu yakin bahwa dia berusaha menolong Ryan dengan cara berkata kepada Ryan untuk membeli teknologi baru; DVD player, bukan VCR. Dia seharusnya BERPEGANG PADA PRINSIP, APA YG SUDAH TERJADI, TIDAK DAPAT DIUBAH, maka dari itu Saran yg bersifat kontradiktif bisa bermanfaat bila keputusan akhir belum diambil, tetapi setelah terjadi, simpan saja informasi itu dalam hati. Dan seharusnya Mark memberi komentar positif, "Wah bagus itu, nikmati aja".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar