(Sumber: LauriePuhn.com) Sebagai makhluk sosial, kita semua terkadang memerlukan bantuan. Tetapi ketika anda meminta bantuan pada waktu dan situasi yg salah, anda beresiko dianggap sebagai orang yg memanfaatkan orang lain atau menciptakan kekesalan bagi orang lain. Cobalah simak cerita singkat di bawah ini.
Suatu senja saat makan malam di sore hari, suami Melisa berkata bahwa sudah saatnya membeli sofa baru bergaya Italy untuk ruang tengah mereka. Melisa setuju karena kain penutup sofa mereka sudah banyak yg robek-robek. Suaminya menyarankan menghubungi Jaime karena dia adalah mantan tetangga yg bekerja di pabrik furnitur. Melisa setuju dan berpendapat bahwa ini adalah kesempatan bagus untuk menghubungi Jaime kembali karena mereka sudah lama hilang kontak sejak Jaime pindah setaun yang lalu. Setelah selesai makan dan membereskan meja, Melisa menelpon Jaime.
Jaime menjawab "Hai Melissa, Senang sekali mendengar suara kamu lagi, Ada apa menelponku?", Melisa jawab, "Aku menelpon untuk menanyakan keadaanmu, Bagaimana kabarmu?", "Baik-baik saja,", kata Jaime. "Anak-anak juga sehat dan aku baru diangkat sebagai wakil presiden di perusahaan furnitur, Kamu dan keluarga bagaimana?" Melisa berkata, "Semua baik-baik saja, tetapi aku sebenarnya lagi berpikir apa bisa aku membeli sofa kulit melaluimu supaya bs dapat diskon?"
Jaime terdiam sesaat. Dia melihat situasi tersebut apa adanya. Dia menyakini kalau Melisa menelponnya dengan menanyakan kabarnya hanya sekedar basa-basi dan tujuan sebenarnya adalah menanyakan diskon sofa. Jaime berpikir, "Aku sebenarnya senang bertemu Melisa lagi, Aku sebenarnya juga harus menelpon dia juga. Tetapi kalau Melisa menelpon aku sekarang, setelah sekian lama, hanya untuk menanyakan diskon untuk sebuah sofa? aku kecewa dan tersinggung. Berani sekali dia! Aku tidak suka dia mencoba memanfaatkanku."
Walaupun Jaime tahu kalau dia bisa dengan mudah melakukan itu untuk Melisa, dia tidak akan melakukan itu karena dia marah dan Melisa belum berhak melakukan itu. Jaime tidak ingin bersikap kasar dan berkata "Tentu saja tidak bisa", jadi dia memutuskan untuk memberikan jawaban yg samar.
"Aku tidak bisa bantu kamu dalam hal itu karena perusahaan punya peraturan ketat mengenai itu." kata Jaime melanjutkan. "Oooh" kata Melisa, "Kalau tidak salah kamu dulu bilang bisa dapat diskon" kata Melisa lagi.
"Itu dulu, Kebijakan perusahaan sudah berubah sejak terakhir kali kita bertemu. Aku tidak bisa mendapatkan diskon itu lagi, kecuali untuk keluarga dekat. Maap ya, sudah malam, aku harus menidurkan anak-anakku, kita ngobrol lagi kapan-kapan", jawab Jaime berusaha menghindar dan mengakhiri percakapan dengan alasan ini-itu.
Pembicaraan berakhir dan Melisa kecewa dengan sikap Jaime yg tidak bersahabat dan tidak mau membantunya. Melisa berkata kepada dirinya, "Ini buktinya kalau orang lain ternyata hanya memikirkan diri sendiri".
Apa yg terjadi disini? Melisa SALAH MEMBACA SITUASI. Persahabatan adalah hubungan dua arah. Melisa terlalu dini untuk meminta/menuntut sesuatu dari teman, apalagi sudah lama tidak bertemu. Jangan lupa menjaga hubungan. TUNJUKKAN MINAT ANDA KEPADA ORANG LAIN KETIKA ANDA SEDANG TIDAK MEMBUTUHKAN MEREKA. Jangan hanya menelpon atau bertemu kalau ada maunya saja. Coba sekali-kali datangi mereka dengan membawa oleh-oleh seperti buah-buahan/makanan atau telepon dengan menanyakan kabar saat anda tidak membutuhkan mereka. Jadikan orang-orang disekitar kita sebagai TEMAN bukan SUMBER/ALAT untuk tercapainya tujuan anda semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar