Selasa, 24 Mei 2011

Perbedaan sifat Rahman (Kasih) dan Rahim (Sayang)

Surah Al-Fatihah selalu kita baca saat sholat sebagai syarat sah sholat, yang merupakan sifat Allah yaitu Rahman (Indonesia=Kasih / Grace) dan Rahim (Indonesia=Sayang / Mercy), namun beberapa dari rekan mungkin belum bisa membedakan sifat Rahman dan Rahim.

Pendahuluan, pengertian Rahmat

Menurut pakar bahasa, Ibnu Faris (395 H) semua kata yang terdiri dari huruf-huruf Ra, Ha, dan Mim, mengandung makna “kelemah lembutan, kasih sayang dan kehalusan”. Jadi rahmat memang memiliki arti demikian.

Rahmat sebenarnya adalah bentuk kata benda. Contoh: baik = kata sifat, sedangkan kebaikan = kata benda. Kebaikan tidak sama dengan rahmat, ini hanya ilustrasi/analogi saja supaya mudah memahami. Perhatikan contoh:

Dari Abu Hurairah ra berkata Rasulullah bercerita, “Pada suatu ketika ada seekor anjing mengelilingi sebuah sumur, anjing itu hampir mati kehausan. Tiba-tiba dia terlihat oleh seorang wanita pelacur bangsa Yahudi. Maka dibukanya sepatu botnya kemudian dicedoknya air dengan sepatunya lalu diberinya minum anjing yang hampir mati itu. Maka Allah mengampuni dosa-dosa wanita itu.” (HR. Muslim)

Perasaan kasihan yang menghiasi diri seseorang, tidak luput dari rasa pedih yang dialami oleh jiwa pemiliknya (Pelacur). Rasa itulah yang mendorongnya untuk mencurahkan rahmat (kebaikan, dengan memberi minum) kepada yang dirahmati (Anjing).

Aku mendengar Rasulullah saw bersabda :’Allah swt menjadikan rahmat (kebaikan) itu seratus bagian, disimpan disisiNya sembilan puluh sembilan dan diturunkanNya ke bumi ini satu bagian; yang satu bagian inilah yang dibagi pada seluruh makhluk, (yang tercermin antara lain) pada seekor binatang yang mengangkat kakinya dari anaknya, terdorong oleh rahmatnya, kuatir jangan sampai menyakitinya (menginjak anaknya). (HR. Muslim).

Dari Abu Hurairah ra berkata Nabi saw bersabda : “Tatkala menciptakan makhluk, Allah ta’ala telah menulis dalam buku yang tersimpan di Arasy, “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih besar daripada murka-Ku”. (HR. Muslim)

“Rahmat-Ku mencakup segala sesuatu” (QS. Al A’raaf 7:156)

Sedang Rahmat Allah bersifat menyeluruh untuk yang berhak (orang yang baik) maupun yang tidak berhak (orang yang jahat) serta mencakup pula aneka macam rahmat yang tidak dapat dihitung atau dinilai. Rahmat Allah SWT bukan untuk menghilangkan rasa pedih-Nya, tetapi semata-mata demi kepentingan yang dirahmati (makhluk-Nya).

Perbedaan Sifat Allah - Rahman dan Rahim versi ke-1

Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Ar-Rahman artinya Yang memiliki sifat rahmat (kasih sayang) yang luas, karena wazan (bentuk kata) fa’lan menunjukkan makna luas dan penuh. Contoh: seorang laki-laki yang ghadhbaan, artinya penuh kemarahan. Sementara, Ar-Rahim adalah kata kerja dari rahmat (yakni Yang merahmati), karena wazan fa’iil bermakna pelaksana, sehingga kata Ar-Rahim menunjukkan perbuatan (merahmati).

Sedangkan menurut Ibnu Qayyim memandang bahwa Ar-Rahman menunjukkan sifat rahmat pada zat Allah, sedangkan Ar-Rahim menunjukkan bahwa sifat rahmatNya terkait dengan makhluk yang dirahmati-Nya.

Dari definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan: bahwa Ar-Rahman adalah sifat rahmat bagi-Nya, sedangkan Ar-Rahim mengandung perbuatan-Nya, yakni menunjukkan bahwa Allah mencurahkan rahmat (kasih sayang) kepada makhlukNya.

Perbedaan Sifat Allah - Rahman dan Rahim versi ke-2

Al-Arzami mengatakan: “Ar-Rahman artinya Yang Maha Pengasih terhadap seluruh makhluk, sedangkan Ar-Rahim artinya Yang Maha Pengasih terhadap kaum mukminin.” (Tafsir Ibnu Jarir Ath-Thabari, Tafsir Basmalah)

Syekh Muhammad Abduh berpendapat senada, bahwa sifat Rahman adalah rahmat Tuhan yang sempurna tapi sifatnya sementara dan yang dicurahkanNya kepada semua makhluk. Rahmat tersebut menyeluruh, menyentuh semua manusia, mukmin atau kafir, serta seluruh makhluk di alam raya, namun hanya sementara, ia hanya berupa rahmat di dunia saja. Adapun kata Rahim yang menunjukkan kemantapan dan kesinambungan sampai di akhirat kelak, kata Rahim adalah rahmat akhirat yang akan diraih oleh yang taat dan bertaqwa kepadaNya.

Yang benar, versi ke-1 atau ke-2 ?
Kalau penulis perhatikan saat membaca Al-Quran, kata Ar-Rahim tidak pernah berdiri sendiri. Jadi  kata tersebut harus disandingkan dengan sifat Allah yang lain dan diletakaan di depan  kata Ar-Rahim sebagai contoh: Ghofurur-Rachim, Tawabur-Rahim, Roufur-Rahim, Ar-Rahman-Rahim. Sedangkan kalimat Ar-Rahman bisa berdiri sendiri. Kalaupun disandingkan dengan sifat Allah, pasti hanya disandingkan dengan kata Ar-Rahim dan Ar-Rahman diletakkan di awal terlebih dahulu.

Berikut ini referensi:
    1. Ya Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang - Raufur Rahim (Al-Haysr:10).
    2. Dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang - Tawwabur Rahim (Al Baqarah 127).
    3. Wahai ayahku! Janganlah engkau menyembah setan. Sungguh setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih (Rahman). Wahai ayahku! Aku sungguh khawatir engkau akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pengasih (Rahman), sehingga engkau menjadi teman bagi setan (Kisah nabi Ibrahim dalam surat Maryam: 44-
    Kesimpulan Penulis:
    Dari pola kalimat tersebut penulis kesimpulan bahwa :
    1. Sifat Ar-Rahim adalah perbuatan/tindakan mencurahkan rahmatNya kepada makhluk (versi ke-1), contoh Tawwabur -Rahim: Tuhan memiliki sifat menerima taubat maka kemudian mencurahkan rahmatNya (dengan memaafkan) makhluknya.Ar Rahman-Nir Rahim: Tuhan memiliki sifat rahmat maka kemudian Dia melakukan tindakan mencurahkan rahmat-Nya (Ar-Rahim).
    2. Sifat Ar-Rahim bisa juga mencurahkan rahmat-Nya kepada orang-orang beriman (versi ke-2) karena kata Ar-Rahim banyak dipakai bersamaan dengan kata ganti orang (kamu, kami, ia, mereka) yang orang tersebut dalam kalimat di Al Quran biasanya adalah orang beriman, orang yang bertaubat, atau kalimat positif seperti "Jika kamu bertaubat, maka sesungguhnya Allah Ghofurur-Rahim".
    Bahasa Indonesia

    Bahasa Indonesia lebih condong ke versi ke-2, Rahman = Sifat Kasih (bersifat umum) dan Rahim = Sifat Sayang (bersifat khusus, misal kepada orang yang ada hubungan kekerabatan atau ikatan tertentu seperti orang tua, anak dan istri). Rahim sendiri dipakai dalam kata silaturahim adalah hubungan kasih sayang. Rahim juga sebagai tempat peranakan / kandungan yang melahirkan rahmat (kasih sayang khusus). Kerabat juga dinamai rahim karena kasih sayang yang terjalin antara anggota-anggotanya. 

    Penggunaan panggilan Yang, Sayang (Rahim) juga lebih populer untuk memanggil orang-orang yang memiliki ikatan khusus (contoh: anak, istri), sedangkan penggunaan kata Kasih  (Rahman) jarang kita dengar.

    Dalam bahasa Inggris, Rahman = grace / gracious, sedangkan Rahim = mercy / mercyful memiliki definisi yang hampir sama dengan Rahman dan Rahim. Mobil Mercedes disingkat mercy, (Rahim) dengan maksud agar pemiliknya mempunyai ikatan khusus dan spesial kepada mobilnya. Semoga bermanfaat.

    4 komentar:

    Anonim mengatakan...

    Subhanallah ...

    Unknown mengatakan...

    Kalau aku memaknai
    Ar Rahman = Segala sesuatu yg diciptakannya. Hubungannya adalah materi.
    Ar Rahim = Segala sesuatu yg berfungsi sebagaimana mestinya. Hubungannya adalav ruang-waktu.

    Contoh:
    Allah menciptakan burung beserta badan , sayap, kaki, bulu, paruh, itu adalah Rahman Allah
    Ketika badan, sayap, kaki, bulu, paruh itu berfungsi sebagaimana mestinya, itu adalah Rahim Allah.

    Terimakasih.

    Unknown mengatakan...

    hmm..macam2 ya pemaknaannya. Kalau boleh saya berpendapat bahwa Rahman (kasih) itu sebagai perbuatan yang bersifat umum, tanpa pilih kasih. Contoh: Allah menciptakan hewan dan tumbuhan sebagai sumber makanan manusia. Itu dilakukan tanpa pandang bulu apakah dia itu putih, hitam, tinggi, kecil, beragama Islam atau tidak beragama sekalipun. Semua dapat kasih Allah. Tetapi, apakah semua manusia itu akan mendapat Rahim (sayang/Rahmat) dari Allah? Jawabnya tidak, karena Allah memberi Rahim hanya kepada muslim karena sesungguhnya agama di sisi Allah hanya Islam. Jadi Rahim/Rahmat ini sifatnya khusus. Contoh lagi, arti rahim untuk kandungan ibu. Rasa sayang itu hanya dikhususkan untuk anaknya, bukan anak tetangga atau anak orang lain. Lalu timbul pertanyaan, bagaimana dengan anak angkat, apakah dia tidak akan mendapatkan rahim (sayang) dari ibu angkatnya? Lho, kenapa tidak, itu bisa saja karena sejak awal sang ibu sudah tahu asal usulnya dan dia telah menerima kenyataan itu sepenuhnya sehingga dia akan menganggap anak angkat itu sebagai bagian dari keluarga. Nah, begitu pula dengan seorang di luar Islam yang kemudian menjadi mualaf, maka sejak saat itu dia akan mendapatkan rasa sayang (Rahim) dari Allah SWT, selain juga mendapat kasih (Rahman) karena dia sebagai manusia..mudah2an bermanfaat

    VEXEL CARICATURE mengatakan...

    Arrokhmaan = Sang RokhmaTOR = Pemberi Kasih Sayang (rokhmat); Arrohiim = Sang RokhamaWAN= Sangat dermawan dalam memberi kasih sayang (rokhmat).

    Posting Komentar