Senin, 13 Juli 2009

Percakapan yg tidak sehat

(Sumber: LauriePuhn.com) Tidak sulit melihat orang yg mementingkan diri sendiri karena mereka biasanya selalu berbicara mengenai diri mereka sendiri dan apa yg terjadi tentang diri mereka. Orang spt itu tidak akan bertanya kepada anda bagaimana kabar anda. Seakan-akan dia berada di atas panggung membawakan sebuah monolog dan anda adalah penontonnya. Dia berbicara PADA anda tetapi bukan DENGAN anda. Anda dengan cepat kehilangan minat dan ingin segera melarikan diri.

Mengapa hal itu terjadi? Sederhana sekali, karena anda terlibat di dalam sebuah percakapan yg tidak seimbang dan berat sebelah dimana hanya ada satu orang berbicara, sementara yg lain mendengar.

Kata-kata yg kita ucapkan menunjukan siapa diri kita sebenarnya, dengan percakapan berat sebelah sebenarnya secara implicit membujuk orang lain untuk berhenti mendengarkan kita dan bahkan membenci kita. Berikut ini saya beri contoh komunikasi berat sebelah.

Senin, pukul setengah satu siang. Nancy dan Veronica, 2 orang yg bekerja di tempat yg sama, berjalan untuk makan di sebuah kafe. Mereka tidak sering bertemu karena bekerja di lantai yg berbeda. Veronica merasa senang bs keluar dari kantor sebentar krn tidak tahan berada di dekat bosnya. Bosnya adalah seorang perfecsionis dan jarang puas dg pekerjaannya. Setelah menahan diri selama setahun, Veronica berencana inilah saatnya untuk mengundurkan diri dan mencari pekerjaan baru. Veronica ingin mendengarkan saran dari Nancy mengenai apa yg akan dia lakukan karena Nancy sudah bekerja lebih lama di perusahaan itu.

Ketika mereka duduk dan membuka bungkus sandwich, Veronica bertanya, "Nancy, bagaimana akhir pekanmu ?" Sangat menarik! Suamiku dan anak2 naik kereta api dari New york ke Philadelphia mengunjungi orang tuaku." Veronica tertarik untuk mendengar lebih banyak lagi mengenai perjalanan itu.

Dia bertanya, "Kamu menginap?", "Ya, kami menginap hari Jumat dan Sabtu malam. Orang tuaku senang kami datang. Mereka sangat menikmati kunjungan anak-anakku dan tentu saja anak2-ku juga senang dengan perhatian yg mereka dapatkan dari kakek dan neneknya. Aku dan Joe senang karena kami bisa berduaan sepanjang hari sabtu karena kedua orang tuaku yg mengurus anak-anak.", "Oh, bagus lah", kata Veronica yg menunggu Nancy berhenti bicara sehingga dia bisa mengalihkan pembicaraan kepada masalahnya tentang bosnya.

Tetapi Nanci tidak memberi kesempatan kepada Veronica. Ketika Nancy terus bicara, Veronica terus menganggukan kepalanya, tanpa mendengar apa yg Nancy katakan. Jam terus berjalan dan Veronica semakin kesal dengan Nancy karena memonopoli percakapan tersebut. Veronica berpikir, "Kita sudah hampir selesai makan siang dan Nancy belum bertanya mengenai akhir pekanku atau hal lainnya."

Akhirnya, Veronica memotong Nancy dan berkata, "Maaf aku potong, aku ingin bicara sesuatu denganmu.", "Oh okay," jawab Nancy kaget karena omongannya dipotong, "Tapi ak ga punya waktu banyak ya. Aku ingin segera kembali ke kantor krn minggu lalu aku pulang cepat." Veronica tidak suka didesak, tetapi dia sangat menginginkan saran dari Nancy, jd dia mulai bercerita mengenai masalahnya dengan bosnya itu dan apa yg terjadi tadi pagi.

Ketika Veronica berbicara, Nancy terus melirik jam tangannya dan mulai mengumpulkan sampah di atas meja, dari bahasa tubuhnya seperti kurang tertarik dengan pembicaraan Veronica. Kemudian dia berkata, "Veronica, maap ya, ak ga punya waktu lagi, Gimana klo besok kita makan siang bersama lagi dan membicarakan masalahmu.", "Baiklah", jawab Veronica yg saat itu sudah sangat kesal sehingga tidak ada keinginan untuk makan siang bersama Nancy keesokan harinya.

Mereka bangkit dari meja, membuang sampah dan berjalan kembali ke kantor. Nancy merasa segar kembali dan gembira, dan Nancy tidak merasa bersalah karena pada awalnya Veronica-lah yg bertanya ke dia tentang akhir pekan-Nya. Veronica sebaliknya, dia merasa frustasi dan marah karena Nancy telah memonopoli pembicaraan seenaknya.

Jika anda terlibat percakapan, periksa secara periodik apakah Anda berbicara terlalu banyak dengan bertanya ke lawan bicara dan mendengar jawabannya. (Sumber: www.LauriePuhn.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar