Minggu, 09 Agustus 2009

Mengapa Sulit berkata, "Saya Tidak Tahu"

(Sumber: LauriePuhn.com) Mengapa ya.., sangat sulit mengatakan, "Aku salah", dan juga sama sulitnya mengatakan, "Aku tidak tahu". Apakah kita takut kalau orang lain berpikir kita bodoh, kuper atau tidak kompeten. Memang, seringkali kita menahan diri mengatakan hal-hal yg merendahkan diri karena ingin memproyeksikan citra diri positif kpd orang lain. Kita ingin tampak hebat di hadapan keluarga, teman-teman dan rekan kerja.

Menurut Anda, apakah mungkin dgn mengakui bahwa anda salah atau tidak tahu sesuatu dapat membuat diri anda tampak baik? Jawabannya pasti YA. Ijinkan saya berkata, dengan anda mengakui kesalahan dan ketidaktahuan anda, secara langsung Anda sudah memberitahu kpd orang lain bahwa anda adalah pribadi yang JUJUR dan TERBUKA PADA KETIDAK-SEMPURNAAN DIRI.

Dalam cerita berikut, anda akan melihat bagaimana berpura-pura tahu mengenai sebuah informasi dan tidak mengakui kesalahan akan menunnjukan diri sebagai individu yang lemah dan mengurangi rasa hormat orang lain. Sabtu pagi dalam perjalanan ke lapaangan golf, dua orang rekan kerja, Dennis dan Mitch, mampir ke sebuah resto untuk sarapan, tetapi aktifitas olahraga keduanya tidak pernah keluar dari lapangan golf atau merambah ke obrolan-obrolan sosial lainnya karena Dennis berpendapat bahwa Mitch adalah individu yg egois dan sikapnya yg seakan-akan tahu segala-galanya bisa sangat mengesalkan.



Apakah kamu sudah dengar berita, kalo pemerintah San Fransico mengeluarkan sertifikat nikah untuk pasangan berjenis kelamin sama?" tanya Dennis. "Sudah," jawab Mitch, "Tetapi lokasinya salah, setahuku di Los Angeles, bukan San Fransisco." lanjut Mitch. "Tidak, aku yakin lokasinya San Fransisco," kata Dennis. "Aku mendengarnya dari berita tadi malam."

Mitch sangat nggak suka ketika ada orang yg berkata dia salah, walaupun dia sendiri tidak begitu yakin kalau dia benar. Setengah membela diri Mitch berkata, "Dennis, saya tidak salah. Kamu yg salah. Aku mendengarnya di radio tadi pagi dalam perjalanan ke sini. Lokasinya pasti Los Angeles."

Dennis sama sekali tidak bisa mengerti mengapa Mitch selalu berbicara seakan-akan dia tahu segalanya. Kesal dengan kesombongan Mitch, Dennis memikirkan cara untuk membuktikan kebenarannya. "Eits, Tunggu sebentar," kata Dennis lalu berdiri, berjalan ke arah kasir, dia melihat ada koran The New York Times, lalu mengambilnya.

"Nih, Lihat!" kata Dennis sambil menunjuk ke-halaman 3, "Penikahan gay di San Fransisco. Coba kamu baca sendiri judul beritanya". Dennis tahu bahwa dia telah membuktikan kebenarannya, tetapi Mitch masih tidak mau mengaku bahwa dirinya salah.

"Oh...," kata Mitch sambil membungkukkan badannya untuk membaca berita itu. "Saya dengar Los Angeles di radio. Ngomong-ngomong, memangnya ini penting, ya?" jawab Mitch berkilah.

Denis sangat kesal >:-, dengan komentar terakhir Mitch, inilah yg menjadi alasan mengapa Dennis tidak tertarik bersosialisasi dengan Mitch, berhubung tidak ada sparing partner untuk main golf..., ya terpaksa tetap berinteraksi dgn orang yg menyebalkan ini.

Kata-kata Micth sebenarnya menelanjangi dirinya sendiri sbg orang yg sok tahu dan tidak dapat dipercaya. KEAJAIBAN KOMUNIKASI: Pastikan Anda berkata "Saya tidak tahu" atau "Saya salah", kapanpun Anda berada dalam situasi yg mengharuskan Anda melakukan itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar