Tidak semua bisa dilakukan oleh uang. Ketika anda tahu bagaimana
membayar orang lain dengan kata-kata penghargaan setiap hari dalam
berbagai hal kecil, sehingga menurut mereka, anda telah menaruh
perhatian lebih terhadap apa yang telah mereka lakukan, maka anda akan
memperoleh timbal balik yang jauh lebih besar, orang lainpun akan
mengupayakan waktu dan tenaga mereka untuk membantu atau mengerjakan
perintah anda dengan lebih tulus.
Berikut ini ceritanya. Suatu Senin pagi di bulan April, ketika saya (Cerita dari Laurie) bekerja di Boston, saya berjalan ke kantor bos saya untuk mendiskusikan proyek, bos saya secara santai bertanya, "Laurie, bagaimana akhir pekanmu? Ada kejadian spesial?"
Berikut ini ceritanya. Suatu Senin pagi di bulan April, ketika saya (Cerita dari Laurie) bekerja di Boston, saya berjalan ke kantor bos saya untuk mendiskusikan proyek, bos saya secara santai bertanya, "Laurie, bagaimana akhir pekanmu? Ada kejadian spesial?"
"Ada,
Saya menghabiskan akhir minggu di rumah orang tua saya di New York.
Karena cuaca bagus, kami mengundang beberapa orang untuk pesta kebun.
Pesta kebun sambil bakar barbecue tidak ada bandingannya ketika matahari
bersinar cerah. Bagaimana dgn anda?" Tanyaku.
"Lumayan,
Saya main golf hari Sabtu dan pulang ke rumah tepat waktu untuk bertemu
dengan para tukang kebun yg baru bekerja selama beberapa minggu ini.
Mereka datang untuk bersih-bersih kebun. Saya kaget di akhir hari itu,
karena mereka melakukan apa yg saya mau, jadi saya tidak perlu protes.
Halaman belakang tampak begitu rapi sampai saya berpikir kalau saya
perlu membuat pesta untuk memamerkannya!".
Saya
tersenyum dengan komentar itu, tetapi sesuatu yg tidak biasa,
tersangkut di benak saya, kenapa dia begitu KAGET? maka saya tanya
kembali. "Kenapa anda begitu terkejut karena para tukang kebun anda
melakukan apa yg anda inginkan?"
"Iya,
tukang kebun yg saya sewa tahun lalu tidak pernah bekerja dgn baik. Itu
kenapa saya pecat semua. Bahkan ketika saya secara spesifik mengatakan
apa yg harus mereka lakukan, mereka hanya mengikuti perintah sepanjang
saya mengawasi, tetapi setelah saya masuk ke dalam rumah, mereka kembali
malas dan sembarangan bekerja. Saya harus bolak-balik keluar rumah
untuk memprotes banyak hal, seperti daun kering yg mereka tiup ke bawah
semak atau kepala penyemprot rumput yg mereka tabrakan dan rusak ketika
memotong rumput."
"Anda
pasti kesal ya?" Tanyaku. "Jelas sekali!, saya harap orang2 ini bekerja
dengan benar, saya suda capek berganti tukang kebun setiap tahun."
"Saya
cuma ingin tahu, apa anda mengatakan ke tukang kebun Anda yang baru
bahwa pekerjaan mereka bagus dan anda mengucapkan terima kasih kepada
mereka?"
"Berterima
kasih?" kata bos saya dengan mimik bingung. "Kenapa saya harus
berterima kasih kpd mereka karena memang itu tugas mereka, Mereka telah
dibayar untuk itu."
"Oh,"
kata saya agak terkejut. Saya sebenarnya ingin menjawab "Saya berani
bertaruh kalau Anda pasti akan mencari tukang kebun baru lagi kalau
mereka tidak melakukan pekerjaan dengan baik". Tetapi tidak saya lakukan
krn dia bos saya, lalu saya mengalihkan ke topik pembicaraan ke proyek
yg sedang kami jalankan.
Ketika
saya keluar dari kantor, saya mengerti mengapa dia sangat murah hati
dengan kritik tapi pelit dg kata2 penghargaan terhadap semua orang di
kantor. Dia berpikir bahwa tidak perlu membayar dengan kata2 pujian
ketika mereka sudah dibayar dengan uang. Dia mengira rasa takut dipecat
adalah membuat karyawan menurut dan bekerja.
SARAN:
Murah hatilah dengan kata2 pujian atas apa yang telah mereka kerjakan
dengan baik. Kata2 pujian akan membuat mereka bangga dengan pekerjaanya,
memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik, selain itu akan
meningkatkan loyalitas, integritas serta pengabdian dan bantuan yang
lebih tulus, terutama disaat anda membutuhkan mereka, sedang pada saat
itu mungkin terjadi kekurangan finansial untuk membayar mereka. Inilah
yang tidak bisa dibayar dengan uang. (Sumber: www.LauriePuhn.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar